Polisi Bubarkan Kerumunan Pelamar Kerja

Ribuan pelamar kerja memadati halaman depan Pabrik Metro Peal Indonesia hingga berdesak-desakan di Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (10/9/2020) pagi. Akibatnya mereka dibubarkan Polsek Jatiluhur.
Ribuan pelamar kerja memadati halaman depan Pabrik Metro Peal Indonesia hingga berdesak-desakan di Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (10/9/2020) pagi. Akibatnya mereka dibubarkan Polsek Jatiluhur. Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari mengatakan pelamar kerja yang berkerumun tanpa jaga jarak berpotensi terjadi penularan virus corona atau Covid-19, sehingga terpaksa dibubarkan oleh petugas. Atas kejadian itu, polisi akan manajemen pabrik karena melakukan perekrutan tenaga kerja melibatkan ribuan orang, tanpa adanya koordinasi. Hal ini memicu penyebaran virus corona dan menjadi klaster baru. Ada penerimaan pekerjaan di PT Metro Pearl, informasinyanya ada owner cari order lagi. Begitu saya tanya di medsos sudah ramai, makanya mereka berbondong-bondong dari jam enam pagi ke sini," kata Kapolsek Jatiluhur Kompol Deni Hamari. Deni menerangkan informasi lowongan pekerjaan yang tersebar di media sosial itu menawarkan pekerjaan bagi mereka yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Perusahaan diketahui membuka lapangan pekerjaan untuk 124 tenaga ahli, dan 50 lainnya untuk yang belum memiliki pengalaman di dunia kerja. Polisi dan petugas pun akhirnya segera membubarkan kerumunan massa tersebut, karena pelanggaran protokol kesehatan covid-19. Para pengantre lamaran kerja itu disebut tidak mengindahkan protokol jaga jarak minimal satu meter, dan beberapa di antaranya juga terlihat tidak memakai masker. "Alhamdulillah dapat dibubarkan dengan anggota dan security," sambungnya. Deni mengaku sudah meminta klarifikasi kepada perusahaan. Dalam komunikasi tersebut, polisi telah meminta perusahaan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan, dalam hal proses pembukaan lowongan pekerjaan ke depannya. Salah satu pelamar kerja, Angga mengaku belum sempat menyerahkan berkas lamarannya karena ramainya massa yang saling dorong-dorongan. "Saya ngantri sejam lebih tidak sempat masukin lamarannya, tadi disuruh putar balik," kata Angga. Sementara itu, data perkembangan virus corona di Kabupaten Purwakarta per Kamis (10/9) menunjukkan total kasus positif terkonfirmasi sebanyak 174 orang. Dari jumlah itu, 28 orang masih dikategorikan sebagai aksus aktif, lalu 140 orang dinyatakan telah pulih, dan 6 sisa lainnya meninggal dunia.(*) Source:Cnnindonesia