Employee Engagement Lebih Menguntungkan Perusahaan daripada Employee Satisfaction
Karyawan yang memiliki keterikatan (engagement) yang tinggi adalah karyawan dapat berkontribusi lebih dari yang lain karena dirinya bekerja dengan hati dan tanpa keterpaksaaan.
Jakarta,-
Hallo Pabrikers, Karyawan yang memiliki keterikatan (engagement) yang tinggi adalah karyawan dapat berkontribusi lebih dari yang lain karena dirinya bekerja dengan hati dan tanpa keterpaksaaan. Perusahaan telah menjadi bagian dari kehidupannya. Karyawan yang engage akan positif terhadap perusahaannya tanpa disuruh akan lembur sendiri dan mengerjakan pekerjaannya secara berkualitas.
Demikian sebuah Disertasi yang disajikan oleh pakar manajemen SDM, Yosminaldi dalam sidang terbuka promosi gelar Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur, Kamis (16/2).
Pria berdarah Minang yang juga Ketua Umum Asosiasi Praktisi Human Resources Indonesia (ASPHRI) Yosminaldi meraih predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,8. Yosminadi berhasil mempertahankan Disertasi yang berjudul “Pengaruh Kebijakan SDM, Kepemimpinan dan Kepribadian Terhadap Keterikatan Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variable Intervening Pada PT. East Jakarta Industrial Park (EJIP)”.
Sidang promosi doktoral ini diketuai oleh Prof. Dr. Wardani Rahayu, Prof. Dr. Hamidah, Prof. Dr. Siti Nurjanah, Dr. Budi Santoso, Prof. Dr. Billy Tunas sebagai Promotor dan Dr. Gatot Nazir Ahmad sebagai Kopromotor. Hadir pula mantan Menteri Tenaga Kerja, Bomer Pasaribu.
Dalam pandangan Yosminaldi Job satisfication hanya berkerja hingga puas. Namun kalau engage levelnya lebih diatas kepuasan kerja.
“Perusahaan harus mencari karyawann yang engage. Caranya dengan kebijakan dan manajemen HRD yang bagus, kepemimpinan dengan dimensi-dimensi yang ada. Mencari karyawan yang bisa bersosialisasi dan mudah bergaul serta karyawan yang nyaman dengan tempat kerjanya semua tanggung jawab perusahaan,” kata Yosminaldi.
Yos mengaku metode ini sudah diterapkan saat dirinya menjadi HR Manager di Kawasan Industri EJIP.
“Sudah di terapkan di EJIP yang berdampak nilai labour turn over rendah sepanjang sejarah”, Kata Yos.
Pria yang akrab disapa bang Yos ini menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa Kebijakan SDM berpengaruh langsung pada kepuasan kerja, diantaranya soal perekrutan karyawan yang harus memiliki kompetensi serta visi yang selaras dengan perusahaan, kemudian peran kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
"Karyawan harus memiliki ketenangan dalam bekerja, atasan harus bisa berkomunikasi yang baik dalam memberikan arahan pada anak buahnya, membuat sistem reward and punishment serta membuat manajemen kerja yang kondusif, perusahaan harus memperlakukan karyawan sebagai aset terpenting," terang Yos.
Sementara itu, penguji luar Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu menilai penelitian yang dilaksanakan Yosminaldi memberikan manfaat untuk sistem sumber daya manusia di perusahaan. (df)
