Lowongan Kerja PT Kyosha Indonesia - Sales Staff    I    Lowongan Kerja Sales Staff Pabrik Manufacturing Automotif    I    Lowongan Kerja PT. Agroveta Husada Dharma - Operator Produksi    I    Lowongan Kerja PT. Ilsam Global Indonesia - Marketing Staff    I    Lowongan Kerja PT. Dharma Polimetal Tbk, Cikarang - Operator Forklift / Admin HRD / Admin Produksi & Purchasing    I    Info selengkapnya cek Menu Lowongan Kerja

Bank Besar Hingga Kecil Kompak Memprediksi BOPO Akan Meningkat Di Tahun Ini

Dalam kondisi pandemi Covid-19, perbankan mau tidak mau harus membatasi kebutuhan operasional. Walau terdengar lebih efisien, hal ini juga membuat pendapatan operasional juga semakin kecil

Jul 28 2020, 20:57

JAKARTA - Dalam kondisi pandemi Covid-19, perbankan mau tidak mau harus membatasi kebutuhan operasional. Walau terdengar lebih efisien, hal ini juga membuat pendapatan operasional juga semakin kecil. Walhasil, kemungkinan besar rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bakal meningkat. Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mengatakan per Mei 2020 posisi BOPO meningkat menjadi sebesar 78%. Kendati masih terbilang rendah, Direktur Keuangan Bank BNI Sigit Prastowo mengatakan posisi ini naik dari akhir 2019 yang sebesar 73%. Rupanya menurut Sigit, kenaikan ini disebabkan banyaknya restrukturisasi kredit sebagai dampak perlambatan Covid-19. "Hal ini membuat pendapatan bunga sedikit turun (penundaan dan diskon bunga)," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7). Bukan cuma itu, adanya kenaikan biaya pencadangan alias cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) juga membuat beban perusahaan semakin tinggi. Akan tetapi, bank berlogo 46 ini menyebut hal tersebut sangat wajar lantaran perlambatan ekonomi memang membuat kualitas kredit menurun. Dus, pihaknya memproyeksi BOPO akan terus meningkat hingga di atas 80% pada akhir tahun 2020. Sebagai gambaran saja, per Mei 2020 total beban pendapatan operasional selain bunga bersih perseroan sudah mencapai Rp 7,57 triliun. Posisi ini meningkat sekitar 14,14% secara year on year (yoy) dari periode setahun sebelumnya Rp 6,79 triliun. Bukan cuma bank besar saja, bank di kelompok BUKU III seperti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mengatakan hal senada. Menurut Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha posisi BOPO di bulan Mei 2020 ada di level 70,71%. Menurut Ferdian, posisi tersebut masih jauh dari rata-rata industri yang di bulan April 2020 ada pada posisi 84,85%. Namun, menurutnya realisasi tersebut sedikit meningkat kalau dibandingkan dengan tahun lalu. "Kontribusi terbesar (beban) dari pencadangan dan CKPN," singkatnya. Menurut hitung-hitungan perseroan, ada potensi peningkatan BOPO hingga akhir tahun. Bank bersandi bursa BJTM ini pun memperkirakan BOPO bakal ada di atas 70% sampai akhir tahun ini. (sumber: kontan.co.id)

Berita Terkait

No Posts Found