Vaksinasi Gotong Royong Dimulai 1 Mei

Jakarta,-

Halo Pabrikers, Kluster Covid-19 di dunia perkantoran di DKI Jakarta meningkat, dari 157 kasus pada awal April menjadi 425 kasus di pertengahan April. Dengan kondisi ini Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta terus berupaya untuk merealisasikan percepatan vaksinasi gotong royong.

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, untuk tenaga kerja di bidang pariwisata dan turunannya sudah dilakukan vaksinasi. Ia menyebutkan, pihaknya akan mengupayakan pemberian vaksin untuk tenaga kerja yang bekerja di sektor industri.

“Kami akan meminta pekerja-pekerja yang masuk ke dalam sektor lainnya, termasuk sektor industri. Alhamdulillah, kita rencanakan dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kepala Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Ia menuturkan, pihaknya telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Ketenagakerjaan mengenai program vaksinasi gotong royong tersebut. Selanjutnya, masih menunggu dari Kementerian Kesehatan.

“Tinggal menunggu gong nya dari Kementerian terkait, yakni Kementerian Kesehatan,” kata dia.

Ia menjelaskan, program vaksinasi gotong royong tersebut, Kadin bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebagai fasilitator. Vaksinasi gotong royong akan dimulai tanggal 1 Mei 2021 bertepatan dengan Hari Buruh. Namun masih keterbatasan untuk jumlah vaksin nya.

“Kami kebetulan diminta untuk melakukan fasilitator, itu dari Kadin dan Apindo untuk asosiasinya,” tuturnya.

“Jadi masing-masing kita 300 vaksin untuk diberikan kepada tenaga kerja dibawah Kadin dan Apindo, jadi total nya 600 vaksin pada tanggal 1 Mei,” tambahnya.

Selanjutnya, kata dia, dari tiga jenis vaksin yang disiapkan, untuk vaksinasi tanggal 1 Mei 2021 akan menggunakan vaksin dari Sinopharm.

“Untuk yang tanggal 1, kita yang terkonfirmasi Sinopharm,” ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, 500 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta sudah melakukan pendaftaran untuk vaksinasi gotong royong.

"Sudah mendaftar ada 500 fasyankes swasta yang mau mengikuti program ini. Nanti kami sampaikan ke Bio Farma dan Kemenkes untuk diverifikasi, karena sebagai fasyankes itu harus memenuhi persyaratan untuk vaksinasi, punya jaringan dingin (cold chain), vaksinatornya harus disertifikasi," kata Shinta, Senin (26/4/2021).

Shinta juga mengatakan, sebanyak 17.386 perusahaan sudah mendaftar untuk mengikuti vaksinasi gotong royong dengan jumlah peserta 8,6 juta orang. (*)

Image source : halodoc